Sensasi Wayang

Sabtu, 18 Oktober 2014


               Apa ini ? serasa saya menjadi salah satu tokoh dalam dunia marcapada ini. Atau malah saya seperti seorang dewa yang mempunyai kuasa penuh dalam dunia wayang dan bertempat tinggal di Kahyangan Jonggring Saloka ? Merasa sukma wayang itu merasuk kedalam tubuh saya.
                
               Ini dimulai ketika saya kelas 8 SMP waktu pelajaran KesDa dan disetelkan tentang wayang kulit dan wayang orang oleh guru saya, Pak Kasih Hanggeni. Dari sinilah saya mulai mendalami seluk beluk wayang Mahabharata, hingga suatu ketika saya menemukan buku MAHABHARATA karya Nyoman S.Pendit yang menceritakan sejarah Mahabharata dari mulai lahirnya Prabu Bharata sampai Prabu Parikeshit menjadi raja Hastinapura.
               
                Dari buku itulah saya memahami bahwa cerita Mahabharata sebenarnya menarik, kemudian saya mulai membeli novel – novel yang bertemakan wayang seperti Abimanyu karya Gesta Banyuadhy, Musnahnya Sengkuni karya Suwito Sarjono dan Pandawa Tu7uh karya Pitoyo Amrih, kesemua novel itu membuat saya semakin mengerti akan arti keberadaan wayang yang mulai dilupakan sekarang ini.
               
                Tapi sensasi wayang tadilah yang saya suka, seperti saya merasuki dan menjadi salah satu pelaku dalam dunia wayang. Bahkan saya pernah satu kali bermimpi tentang wayang. Ada juga satu hal tentang wayang yang belum pernah saya pahami secara penuh ceritanya yaitu misteri kematian Pandawa …

0 komentar: