Dimana kamu, bahagia?

Kamis, 18 April 2019

Sebuah kebenaran kisah yang selama ini masih terpendam.




Susahnya menjalin cinta apabila yang satu telah memutuskan sedangkan yang lain hanya mengacuhkan.

Sudah berkali kali hati ini patah, hanya karena image ‘playboy’ yang melekat dalam diri ini selama ini. Bagaimana tidak  melekat dulunya gandeng sana sini chattingan tanpa henti pergi nempel sana sini. Tapi ada kalanya bagi playboy untuk berhenti melakukan hal seperti itu lagi dan mulai serius membangun hubungan baru yang lebih berarti.

Tapi bukan perkara mudah untuk diri ini, sudah kulakukan dan sudah kunomorsatukan dirimu di hati ini namun dirimu tetap tidak percaya. Hanya karna image playboy ah aku gamau karena kamu wanitanya banyak :( mengertilah wahai perempuan sudah berapa hati kami abaikan, sudah berapa chat kami acuhkan hanya untuk dirimu namun kamu tetap tidak percaya.

Mereka bagi perempuan mungkin menganggapku hanya sebatas hiburan yang hanya bisa sekedar singgah, namun mereka tidak tahu bahwa walaupun sekedar singgah kamu tetap menyimpan jeruji cinta yang dalam di hati ini.

Tulisan ini bukan untuk menyindir kaum perempuan, namun harap mengertilah disini ada hati yang selalu menunggu dirimu untuk meskipun kamu acuh pergi karena tidak percaya akan perasaan ini.
Aku menghela nafas panjang, berharap semua menjadi lebih baik tapi apa yang terjadi? Justru semangatku patah kali ini,rinduku semakin menjadi,tapi kamu acuh tak peduli.

Mengertilah, ada kalanya bagi lelaki untuk berhenti kesana kemari memantapkan hati namun yang ada malah patah berkali kali hanya karena kesan play boy tadi. “HAHAHAHA” aku tertawa dalam kesedihan diriku sendiri.

Bukan maksud diriku untuk berhenti berjuang namun ada kalanya bila diteruskan hanya menimbulkan rasa sakit di hati dan juga dirimulah yang membuatnya menjadi menjadi berhenti berlari padahal dulunya aku sudah berlari kencang namun ada kondisi dimana dirimu lebih memilih untuk terbang sambil melihat keatas daripada sekedar menengok kebawah untuk melihat diriku yang sudah capai berlari dengan luka disana sini.

Lelaki juga bisa patah hati namun diriku lebih memilih sembunyi di balik senyum palsu walaupun hati ini sedang kacau, lebih memilih untuk diam daripada mengutarakan hanya menyebarkan kepalsuan.

Teruntuk dirimu, lihatlah sejenak bagaimana taman ini dipugar dari dulunya yang penuh akan insan kini gerbangnya telah tertutup dan hanya satu undangan yang boleh masuk, yaitu kamu :)



LOKITA DEWA, salam patah hati
aku bukanlah superman, aku juga bisa nangis jika kekasih hatiku pergi meninggalkan aku.

0 komentar: