TEMBANG MACAPAT NAN SAKRAL

Kamis, 04 September 2014


           Waktu saya menulis postingan ini saya ditemani oleh lagu tembang macapat yaitu Tembang Gambuh dan rasanya itu seperti ada yang ‘mengawasi’ saya dari belakang membikin bulu kuduk merinding. Tapi lupakanlah semua itu kali ini saya akan memposting asal muasal tembang – tembang macapat tersebut.
             
            Macapat merupakan lagu / tembang tradisional klasik Jawa. Dari segi bahasa macapat berarti  maca papat – papat (membaca empat - empat). Cara membaca terjalin tiap empat suku kata. Sebenarnya macapat itu merupakan urutan – urutan perjalanan hidup seorang manusia dari mulai bayi sampai meningggal. Lebih jelasnya ini dia :


1.      Maskumbang    : yaitu menggambarkan bayi masih dalam kandungan ibunya, yang belum diketahui jenis kelaminnya, kumambang berarti mengambang dalam kandungan ibu.
2.      Mijil                    : berarti sudah dilahirkan dan jelas laki – laki atau perempuan
3.      Sinom                 : berarti masa muda, yang paling penting pemuda adalah mencari ilmu                                                                                            sebanyak banyaknya    
4.      Kinanthi              : berasal dari kata kanthi atau tuntun yang berarti dituntun supaya bisa menjalani kehidupan di dunia
5.      Asmarandhana  : berarti cinta, cinta laki – laki kepada perempuan atau sebaliknya yang merupakan takdir Allah
6.      Gambuh              : yaitu dari kata jumbuh / bersatu yang berarti apabila sudah bersatu dalam cinta, perempuan dan laki – laki tersebut bisa menjalani hidup bersama.
7.      Dhandhanggula : artinya menggambarkan kehidupan manusia dalam kenbahagiaan ketika berhasil meraih cita-cita. Menemukan jodoh, melahirkan anakm kehidupan yamg sejahtera,dsb
8.      Durma                  : dari kata darma / sedekah. Manusia jika sudah merasa hidup cukup, dalam dirinya tumbuh rasa kasih sayang kepada sesamanya yang sedang kesusahan, sehinggga akan tumbuh keinginan untuk berbagi. Hal tersebuit didukung juga dari moralitas agama dan watak sosial manusia.
9.      Pangkur                : dari kata mungkur yang berarti menyingkirkan hawa nafsu angkara murka. Yang menjadi prioritas hidup adalah keinginan untuk berbagi dan peduli dengan sesama.
10.  Megatruh             : dari kata megat roh / pegat rohe atau terpisah nyawa, ketika takdir kematian datang.
11.  Pocung                  : ketika tinggal jasad terdida, dibungkus dengan kain mori putih atau dipocong sebelum dikuburkan.

0 komentar: