Anak kecil itu imajinasinya tinggi, memang
benar. Banyak film – film yang
menyatakan bahwa anak itu mempunyai teman tetapi bukan teman di dalam
kehidupan nyata, melainkan hanya teman khayalan. Teman yang selalu ada di
manapun, begitupun dengan saya.Saya mempunyai
teman khayalan tetapi saya terlambat mempunyainya. Saya harusnya
mempunyai teman khayalan sejak kecil tetapi saya baru mempunyainya saat kelas 5
SD.
Saya
berkhayal bahwa saya dilahirkan kembali tetap sebagai orang yang pandai, serba
bisa, lincah serta gagah perkasa dan juga berekonomi yang melimpah ruah. Orang
tua saya adalah orang terhormat dengan pekerjaan yang mengharuskan mereka untuk
jarang di rumah tetapi tetap pengertian terhadap kedua anaknya. Dan saya mempunyai
nama yang baru yaitu Arjuna Dewamoela
Sumunar.
Lalu
yang kedua, ada seorang anak bernama
Raphael dia sepupu saya tetapi tidak dapat terpisahkan dengan saya, serta
rela berkorban dan tangguh juga rupawan wajahnya tetapi memiliki kelemahan pada
tangan kirinya sehingga tidak begitu hebat apabila dibandingkan dengan tangan kanannya.
Yang
terakhir adalah Madara, sebenarnya
namanya bukanlah Madara tetapi karena penampilannya mirip dengan Madara Uchiha
di tokoh anime Naruto maka dia dipanggil Madara. Dia tidak mempunyai hubungan
darah apapun dengan saya tetapi meski begitu dia masih pengertian kepada saya.
Nah, itulah
teman khayalan dalam imajinasi saya, sayapun sering berkhayal suatu ketika saya
bersama Raphael beradu ketangkasan memainkan pedang di atas menara Eiffel, lalu
menikmati indahnya malam di pantai Raja Ampat dengan membuat barbeque hingga
berencana mendirikan Monas di bulan Wkkwkwk khayalan saya memang terliwat
ambang batas. Tetapi tak apalah yang namanya khayalan memang seru walaupun apa
yang saya bayangkan memang tidak bisa terkabul.
0 komentar:
Posting Komentar