Draft Tentang Hati dan Pikiran

Selasa, 16 April 2019

Pernah nggak kalian menulis pesan tapi akhirnya nggak jadi kalian kirim, bila hp anda canggih maka otomatis pesan yang anda tulis akan tersimpan dalam fitur draft, menunggu saatnya untuk dikirimkan atau menunggu saatnya untuk dihapus. Begitulah ibaratnya pengalaman diriku tekad ku sudah bulat sebisa mungkin akan kubuat blog ini hidup kembali lewat draft yang ‘mungkin’ masih tersisa dalam benakku.

Kata orang cinta tidak bisa dimengerti. Benar kata mereka, begitu pula perihal hati ini sudah setahun penuh lebih mengenang tentangmu yang dulu ku elu elukan di dalam hati. Namun ternyata pemilik hatimu bukan lah diriku melainkan yang lain.
Orang berkata wanita itu hatinya lemah jangan kau sakiti ntar kualat, karma loh itu. Bodo amatt, mereka lupa bahwa lelaki juga punya hati dan bisa patah seperti halnya hati yang lain.
2015 postingan blog ku yang terakhir secara formal kemudian berkala aku melupakan blog ini karena juga blog ini merupakan tempat berkeluh kesah keduaku setelah twitter tetapi intensitas ngeblog menjadi berkurang semenjak adanya smartphone dan populernya instagram. Sama seperti friendster yang dulu yang pernah booming tetapi diriku belum merasakan, mungkin kini blog akan berakhir seperti itu.

April 2019

Umur saya hamper menginjak 19, mungkin masih terasa belia bagi kebanyakan orang tetapi bagi diriku sendiri aku tidak mau dipandang belia. Soal fisik kuakui diriku memang kurang tapi diri ini juga punya ambisi. Lulus smk boga selama 3 tahun, OJT di hotel selama 3 bulan mungkin cukup bagiku untuk mengenyam pendidikan dimana berakhir menjadi kebimbangan hati bahwa boga bukan jalan hidupku lagi.  Diriku nggak kuliah, bukannya tidak punya biaya namun prinsip hidup membuatku berkata “kuliah itu hanya untuk orang yang tidak percaya diri” ditambah aku bertemu dengan banyak orang yang kuliah dan tidak kuliah hasilnya berbeda beda tergantung nasib yang diatas.

“Wes sokmben aku meh munggah kapal pesiar og meh kerjo neng kono” puluhan temanku berkata seperti itu dengan iming iming kepengen sukses, karena di kapal uang banyak dan mendapat pengalaman bertemu banyak orang. Sementara diriku, berambisi rambut gondrong, tiap hari hanya ngopi tanpa ilmu kopi itu sendiri, itupun diriku sudah bahagia. Aku bertemu dengan beberapa orang tidak banyak sih sebab diriku agak kaku dalam berkenalan. Dari mereka aku mendengar ceritanya belajar darinya dan mengaguminya, jalan kelam yang telah mereka lalui hingga sampai detik ini mereka kenal dengan diriku membuatku kagum. Mereka telah melalui banyak hal sementara diriku ini baru sebatas membuka gerbang kehidupan. Suatu saat aku akan menjadi seperti mereka, menceritakan kisah, membuka pendapat dan bersikap baik dengan yang lain. Sebab mereka yang telah kutemui terkesan sombong dengan apa yang telah mereka raih.

Maafkan bila tulisan pertama setelah sekian lama ini nggak nyambung, aku hanya mengutarakan apa yang ada dalam pikiranku. Sebab blog bagiku adalah sebuah hiburan kecil dimana aku bisa berpendapat persis seperti apa yang aku mau.


Lokita Dewa, 16 April 2019
Tepat sehari sebelum pemilu akbar Indonesia, di sela sela membalas chat darimu yang masih berfikiran perihal mantan, pdahal disini ada hati yang siap untuk menampung kebahagian dan kesedihan.

0 komentar: