Sebuah cerita fiksi berdasarkan kenyataan dan imajinasi.
Jamet, seseorang dengan jiwa dan ambisi yang luar biasa dimana apa yang diimpikannya ia selalu harapkan untuk terwujud meski kenyataannya tidak seperti itu. Sejak kecil dihadapkan dengan berbagai tekanan oleh orangtuanya yang hanya hidup sederhana, dibelenggu oleh berbagai mainan tanpa adanya teman membuat ia menjadi pribadi yang kehilangan arah dan sering memuja apa itu yang dinamakan "teman".
Di dalam rumahnya tersedia berbagai macam mainan. Ketika jamet kecil dia sering membuat anak kecil lain iri jika bermain di rumahnya. namun Jamet tidaklah begitu, dia memang suka mainan tapi jiwa bebasnya lebih menyukai petualangan dunia luar. Meski selalu dilarang oleh orangtuanya dengan berbagai alasan. Tapi Jamet bukanlah orang yang pemarah apalagi pendendam. Dia lebih suka tersenyum dan legowo menerima kenyataan serta yakin bahwa ada kalanya saat yang ia impikan akan datang meskipun saat berfikir begitu ia masih balita.
Dimana kamu, bahagia?
Sebuah kebenaran kisah yang selama ini masih terpendam.
Susahnya menjalin cinta apabila yang satu telah memutuskan
sedangkan yang lain hanya mengacuhkan.
Sudah berkali kali hati ini patah, hanya karena image ‘playboy’
yang melekat dalam diri ini selama ini. Bagaimana tidak melekat dulunya gandeng sana sini chattingan
tanpa henti pergi nempel sana sini. Tapi ada kalanya bagi playboy untuk
berhenti melakukan hal seperti itu lagi dan mulai serius membangun hubungan
baru yang lebih berarti.
Tapi bukan perkara mudah untuk diri ini, sudah kulakukan dan
sudah kunomorsatukan dirimu di hati ini namun dirimu tetap tidak percaya. Hanya
karna image playboy ah aku gamau karena kamu wanitanya banyak :( mengertilah wahai
perempuan sudah berapa hati kami abaikan, sudah berapa chat kami acuhkan hanya
untuk dirimu namun kamu tetap tidak percaya.
Mereka bagi perempuan mungkin menganggapku hanya sebatas
hiburan yang hanya bisa sekedar singgah, namun mereka tidak tahu bahwa walaupun
sekedar singgah kamu tetap menyimpan jeruji cinta yang dalam di hati ini.
Tulisan ini bukan untuk menyindir kaum perempuan, namun
harap mengertilah disini ada hati yang selalu menunggu dirimu untuk meskipun
kamu acuh pergi karena tidak percaya akan perasaan ini.
Aku menghela nafas panjang, berharap semua menjadi lebih
baik tapi apa yang terjadi? Justru semangatku patah kali ini,rinduku semakin
menjadi,tapi kamu acuh tak peduli.
Mengertilah, ada kalanya bagi lelaki untuk berhenti kesana
kemari memantapkan hati namun yang ada malah patah berkali kali hanya karena kesan
play boy tadi. “HAHAHAHA” aku tertawa dalam kesedihan diriku sendiri.
Bukan maksud diriku untuk berhenti berjuang namun ada
kalanya bila diteruskan hanya menimbulkan rasa sakit di hati dan juga dirimulah
yang membuatnya menjadi menjadi berhenti berlari padahal dulunya aku sudah
berlari kencang namun ada kondisi dimana dirimu lebih memilih untuk terbang sambil
melihat keatas daripada sekedar menengok kebawah untuk melihat diriku yang
sudah capai berlari dengan luka disana sini.
Lelaki juga bisa patah hati namun diriku lebih memilih
sembunyi di balik senyum palsu walaupun hati ini sedang kacau, lebih memilih
untuk diam daripada mengutarakan hanya menyebarkan kepalsuan.
Teruntuk dirimu, lihatlah sejenak bagaimana taman ini
dipugar dari dulunya yang penuh akan insan kini gerbangnya telah tertutup dan
hanya satu undangan yang boleh masuk, yaitu kamu :)
LOKITA DEWA, salam patah hati
aku bukanlah superman, aku juga bisa nangis jika kekasih hatiku pergi meninggalkan aku.
aku bukanlah superman, aku juga bisa nangis jika kekasih hatiku pergi meninggalkan aku.
Draft Tentang Hati dan Pikiran
Pernah nggak
kalian menulis pesan tapi akhirnya nggak jadi kalian kirim, bila hp anda
canggih maka otomatis pesan yang anda tulis akan tersimpan dalam fitur draft,
menunggu saatnya untuk dikirimkan atau menunggu saatnya untuk dihapus.
Begitulah ibaratnya pengalaman diriku tekad ku sudah bulat sebisa mungkin akan
kubuat blog ini hidup kembali lewat draft yang ‘mungkin’ masih tersisa dalam
benakku.
Kata orang
cinta tidak bisa dimengerti. Benar kata mereka, begitu pula perihal hati ini
sudah setahun penuh lebih mengenang tentangmu yang dulu ku elu elukan di dalam
hati. Namun ternyata pemilik hatimu bukan lah diriku melainkan yang lain.
Orang
berkata wanita itu hatinya lemah jangan kau sakiti ntar kualat, karma loh itu.
Bodo amatt, mereka lupa bahwa lelaki juga punya hati dan bisa patah seperti
halnya hati yang lain.
2015
postingan blog ku yang terakhir secara formal kemudian berkala aku melupakan
blog ini karena juga blog ini merupakan tempat berkeluh kesah keduaku setelah
twitter tetapi intensitas ngeblog menjadi berkurang semenjak adanya smartphone
dan populernya instagram. Sama seperti friendster yang dulu yang pernah booming
tetapi diriku belum merasakan, mungkin kini blog akan berakhir seperti itu.
April 2019
Umur saya
hamper menginjak 19, mungkin masih terasa belia bagi kebanyakan orang tetapi
bagi diriku sendiri aku tidak mau dipandang belia. Soal fisik kuakui diriku
memang kurang tapi diri ini juga punya ambisi. Lulus smk boga selama 3 tahun,
OJT di hotel selama 3 bulan mungkin cukup bagiku untuk mengenyam pendidikan
dimana berakhir menjadi kebimbangan hati bahwa boga bukan jalan hidupku
lagi. Diriku nggak kuliah, bukannya
tidak punya biaya namun prinsip hidup membuatku berkata “kuliah itu hanya untuk
orang yang tidak percaya diri” ditambah aku bertemu dengan banyak orang yang
kuliah dan tidak kuliah hasilnya berbeda beda tergantung nasib yang diatas.
“Wes sokmben
aku meh munggah kapal pesiar og meh kerjo neng kono” puluhan temanku berkata
seperti itu dengan iming iming kepengen sukses, karena di kapal uang banyak dan
mendapat pengalaman bertemu banyak orang. Sementara diriku, berambisi rambut
gondrong, tiap hari hanya ngopi tanpa ilmu kopi itu sendiri, itupun diriku
sudah bahagia. Aku bertemu dengan beberapa orang tidak banyak sih sebab diriku
agak kaku dalam berkenalan. Dari mereka aku mendengar ceritanya belajar darinya
dan mengaguminya, jalan kelam yang telah mereka lalui hingga sampai detik ini
mereka kenal dengan diriku membuatku kagum. Mereka telah melalui banyak hal
sementara diriku ini baru sebatas membuka gerbang kehidupan. Suatu saat aku
akan menjadi seperti mereka, menceritakan kisah, membuka pendapat dan bersikap
baik dengan yang lain. Sebab mereka yang telah kutemui terkesan sombong dengan
apa yang telah mereka raih.
Maafkan bila
tulisan pertama setelah sekian lama ini nggak nyambung, aku hanya mengutarakan
apa yang ada dalam pikiranku. Sebab blog bagiku adalah sebuah hiburan kecil
dimana aku bisa berpendapat persis seperti apa yang aku mau.
Lokita Dewa,
16 April 2019
Tepat sehari
sebelum pemilu akbar Indonesia, di sela sela membalas chat darimu yang masih
berfikiran perihal mantan, pdahal disini ada hati yang siap untuk menampung
kebahagian dan kesedihan.
Langganan:
Postingan (Atom)